Sabtu, 14 Mei 2011

GENERAL SECURITY



(SECURITY SECARA UMUM)

1.Pendahuluan
Pengamanan pertama kali yang biasa dilakukan terhadap komputer adalah konfigurasi keamanan lokal. Kita pastikan bahwa komputer kita aman dari gangguan walaupun tidak terkoneksi ke jaringan/internet. Kemudian pada bagian general security ini kita juga akan melakukan pemeriksaan file-file log dan backup.

2. Keamanan Lokal
Langkah pertama yang biasa dilakukan untuk mengamanan sistem adalah konfigurasi dan persiapan kemanan secara lokal. Konfigurasi ini difokuskan terutama untuk mengamankan sistem walaupun tidak sedang terhubung ke dalam jaringan/internet. Keamanan secara lokal meliputi antara lain : akses ke server secara lokal, akses fisik server/piranti jaringan, dan perlindungan terhadap kerusakan.

2.1 Perlindungan dengan password lilo
Program LILO (linux loader) berguna untuk mengatur proses booting (sebagai boot manager untuk multi sistem operasi) dan mempunyai fungsi khusus untuk memuat (meload) kernel, biasa digunakan untuk mesin Intel-compatible. Password lilo diperlukan terutama untuk mencegah penggantian password melalui linux single mode. Seperti telah kita ketahui bahwa Linux Redhat dalam menjalankan operasinya mempunyai 7 buah mode runlevel (0-6). Perhaikan tabel berikut :

Run Level Keterangan
0 Halt (komputer mati)
1 Mode User Tunggal (digunakan untuk adminstrasi sistem)
2 Multi user tanpa NFS (Network File System)
3 Mode multi user penuh
4 Tidak digunakan
5 X11, tampilan grafis
6 Reboot

Ketika booting Linux akan menjalankan program init yang terletak pada /sbin/init dan secara default akan menjalankan run level 3 (Full Multi User Mode). Tanpa password lilo siapa saja yang mereboot sistem kita dapat masuk ke mode single user (run level 1) yang berarti masuk menjadi root tanpa harus mengetahui passwordnya sama sekali. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaktifkan mode single pada saat muncul prompt lilo waktu booting.
Lilo :
Lalu diisi dengan linux –s, atau linux single
Dengan begitu kita akan masuk ke single mode dengan satu console saja dan menjadi user root. Untuk mencegahnya, kita akan mengkonfigurasikan agar sistem kita hanya dapat masuk ke mode single user, tetapi setelah melewati password lilo yang telah kita konfigurasikan. Prakteknya akan kita bahas pada bagian Job Sheet di halaman selanjutnya.
Dengan mengeset password lilo saja sebenarnya sistem juga masih kurang aman karena orang lain dapat saja melakukan booting dengan melalui media lain misalkan floppy dengan disket booting linux. Asalkan dia tahu letak file / (root) atau mencoba-coba dan akhirnya berhasil melakukan booting, dia bisa saja masuk single user tanpa password. Untuk menghindari hal itu dapat dilakukan pencegahan diantaranya dengan pembatasan akses fisik ke media floopy dan cdrom atau pembatasan akses BIOS (Basic Input Output System) dengan memberi password pada BIOS. Pastikan dulu bahwa boot sequence sudah benar yaitu dari harddisk atau C saja dan pilih option password untuk setup. Tetapi hal ini juga masih bisa menjadi masalah jika BIOS kita mempunyai password default, atau malah dilakukan peresetan BIOS dengan cara setting jumper/pembongkaran batere BIOS.

2.2 Keamanan secara Fisik
Yang juga patut menjadi perhatian juga adalah keamanan secara fisik. Hal ini meliputi akses terhadap server dan piranti-piranti vital lainnya. Yang perlu direncanakan adalah letak strategis server agar bisa terjaga dan tidak sembarangan bisa dijangkau/diakses oleh orang yang tidak bertanggung-jawab.
Selain itu juga perlu diperhatikan agar komputer terjaga dengan melengkapi pengaman yang baik (misalkan : kunci, gembok, dll).

2.3 Keamanan terhadap Kerusakan
Sistem kita tentu harus tahan terhadap kemungkinan- kemungkinan kerusakan yang bisa terjadi, di antaranya adalah :
1. Petir
Untuk menghindari kerusakan adanya kerusakan yang diakibatkan oleh petir dapat dicegah dengan pemasangan anti petir dan semacamnya.
2. Hewan
Dapat juga sistem kita mengalami gangguan/kerusakan karena hewan, misalkan : tikus, serangga, dll. Untuk itu dapat dilakukan pencegahan seperlunya.
3. Bencana
Bencana ini meliputi : air/hujan, kebakaran, gempa dll
4. Listrik Padam
Untuk menghindari mati/terhentinya service atau kerusakan yang ditimbulkan karena matinya listrik dapat dicegah dengan pemasangan UPS (Uninterruptable Power Supply).

3. Audit Log
Hampir semua kegiatan penggunaan sistem dicatat dalam berkas yang biasanya disebut logfile atau log saja. Berkas log ini sangat berguna untuk mengamati penyimpangan yang terjadi. Kegagalan untuk masuk ke sistem (login), misalnya, tersimpan di dalam berkas log. Untuk itu para administrator seharusnya rajin memelihara dan menganalisa berkas log yang dimilikinya. Letak dan isi dari berkas log bergantung kepada operating system yang digunakan. Di sistem berbasis UNIX, biasanya berkas ini berada di direktori /var/adm atau /var/log. Jangan sampai file log menjadi kurang berguna karena tak pernah dibaca. Lihatlah log file anda sewaktu-waktu. Hal ini dapat membantu mengenali hal-hal yang tidak biasa.
Contoh entry log :
Apr 5 17:20:10 kaizer wu-ftpd[12037]: failed login from
hackeredan.com [64.55.12.34], m1
Apr 9 18:41:47 kaizer login[12861]: invalid password for
`moel' on `ttyp0' from `hackeredan.com'
Baris di atas menunjukkan kegagalan untuk masuk ke sistem melalui fasilitas FTP (baris pertama) dan telnet (baris kedua). Pada baris kedua terlihat bahwa user “moel” (atau yang mengaku sebagai user “moel”) mencoba masuk melalui login dan gagal memberikan password yang valid. Hal ini bisa terjadi karena ketidak sengajaan, salah memasukkan password, atau bisa juga karena sengaja ingin mencoba-coba masuk dengan userid “moel” dengan password coba-coba. Cara coba-coba ini sering dilakukan dengan mengamati nama user yang berada di sistem tersebut (misalnya dengan menggunakan program finger untuk mengetahui keberadaan sebuah user).
Beberapa perintah-perintah file log, diantaranya :
[root]# lastlog
digunakan untuk menampilkan rekaman kapan user terakhir login (login, port, host, dan waktu)
[root]# last
menampilkan rekaman user yang pernah login pada file /usr/log/wtmp
Beberapa file log yang penting, diantaranya :
1. /var/log/xferlog , mencatat rekaman login pada ftp daemon
2. /var/log/messages, mencatat rekaman kejadian sistem dan kernel. Daemon yang digunakan yaitu oleh file ini antara lain :
• syslogd (the system logging daemon), berfungsi merekam hampir semua program yang dijalankan. Selain aktifitas dari internet daemon, syslog juga mencatat kejadian-kejadian unusual atau kejadian yang seharusnya tidak terjadi, misalnya kegagalan sebuah daemon dalam melakukan tugasnya, dll. Dapat dikonfigurasi melalui file /etc/syslogd.conf
• klogd, berfungsi merekam pesan kernel
3. /var/log/maillog, mencatat kejadian/aktifitas transaksi mail
Untuk melihat satu-persatu file-file log tentu akan sangat melelahkan, menghabiskan waktu yang banyak dan sangat kurang terjamin ketelitiannya. Ada program (misalkan : logcheck) yang dapat mengatasi masalah tersebut. Logcheck bekerja dengan mencari pattern pencarian tertentu setiap jangka waktu tertentu.

4. Backup Menyeluruh Secara Rutin
Seringkali penyusup masuk ke dalam sistem dan merusak dengan menghapus berkas/data yang dapat ditemui. Jika intruder ini berhasil menjebol sistem dan masuk sebagai super user (administrator), maka ada kemungkinan dia dapat menghapus seluruh berkas. Untuk itu, adanya backup yang dilakukan secara rutin merupakan sebuah hal yang esensial.
Untuk sistem yang sangat esensial, secara berkala perlu dibuat backup yang letaknya berjauhan secara fisik. Hal ini dilakukan untuk menghindari hilangnya data akibat bencana seperti kebakaran, banjir, gempa dan lain lain. Apabila data-data dibackup akan tetapi diletakkan pada lokasi yang sama, kemungkinan data akan hilang jika tempat yang bersangkutan mengalami bencana.









sip....

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More